Pembelajaran berbasis proyek atau Project Based Learning (PjBL) telah menjadi salah satu pendekatan inovatif dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pendidikan tinggi farmasi. Pendekatan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar secara aktif, melibatkan diri dalam proyek nyata, serta mengembangkan keterampilan praktis dan analitis yang relevan dengan dunia kerja. Di mata kuliah Swamedikasi, model pembelajaran ini diterapkan dengan fokus pada pengembangan terapi swamedikasi berbasis kebutuhan masyarakat.
Tahapan Pelaksanaan PBL pada Mata Kuliah Swamedikasi
Studi Pendahuluan di Asrama Ikhwan dan Akhwat
Mahasiswa semester 3 memulai kegiatan dengan melakukan studi pendahuluan di lingkungan asrama ikhwan dan akhwat. Tujuan dari tahap ini adalah untuk mengidentifikasi jenis penyakit yang sering dialami oleh penghuni asrama. Studi ini dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pengumpulan data sederhana. Hasil studi akan menjadi dasar untuk menentukan fokus terapi swamedikasi yang akan dikembangkan.
Perancangan Media Terapi Swamedikasi
Berdasarkan data yang diperoleh, mahasiswa merancang media edukasi yang mencakup terapi farmakologi dan non-farmakologi. Terapi farmakologi melibatkan penggunaan obat-obatan yang sesuai dan aman untuk mengatasi penyakit, sementara terapi non-farmakologi mencakup perubahan gaya hidup, penggunaan bahan alami, atau teknik relaksasi. Media edukasi yang dirancang antara lain:
Booklet: Panduan lengkap tentang penyakit, pencegahan, dan pengobatan.
Poster: Informasi visual yang ringkas dan menarik untuk meningkatkan kesadaran.
Leaflet: Informasi sederhana yang mudah dibawa dan dibaca oleh masyarakat.
Implementasi dan Evaluasi Media
Media yang telah dirancang diuji coba kepada penghuni asrama untuk mendapatkan umpan balik. Mahasiswa juga melakukan edukasi langsung kepada penghuni untuk memastikan informasi dalam media tersebut dapat dipahami dengan baik. Setelah implementasi, dilakukan evaluasi efektivitas media dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran penghuni terhadap terapi swamedikasi.
Manfaat dari Pembelajaran Berbasis Proyek Ini
Pendekatan PBL ini memberikan berbagai manfaat, baik bagi mahasiswa, penghuni asrama, maupun institusi pendidikan:
Bagi mahasiswa:
Mengembangkan kemampuan analisis masalah berdasarkan data nyata.
Meningkatkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.
Mendalami konsep swamedikasi melalui aplikasi langsung.
Bagi penghuni asrama:
Mendapatkan informasi kesehatan yang relevan dan aplikatif.
Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya terapi swamedikasi yang aman dan efektif.
Bagi institusi pendidikan:
Memperkuat hubungan antara pendidikan dan pengabdian masyarakat.
Menghasilkan lulusan farmasi yang kompeten dan berdaya saing.
Kesimpulan
Penerapan Project Based Learning pada mata kuliah Swamedikasi tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi mahasiswa, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Dengan mengintegrasikan studi pendahuluan, perancangan media edukasi, dan implementasi terapi swamedikasi, model pembelajaran ini membekali mahasiswa dengan keterampilan yang holistik dan relevan dengan profesi farmasi. Ke depan, pendekatan serupa dapat diadaptasi untuk berbagai mata kuliah lain demi menciptakan pembelajaran yang lebih kontekstual dan berdampak luas.
Dosen Pembimbing
Apt. Farah Widya Kautsari, M.Farm
08 Januari 2025